Memory #1

Gambar

Author: Choi ah rin

Cast: Choi siwon, Choi sooyoung, shim Changmin

Lengt : Chapter

Rating : Pg-13

Genre : Romance

changmin mengantar sooyoung ke bandara, changmin sebenarnya tidak begitu mengijinkan sooyoung ke jepang karna sebentar lagi mereka menikah, changmin takut terjadi sesuatu pada sooyoung.

“ayolah, kan hanya beberapa minggu”

“ne, tapi kan..,”

“oppa, seohyun itu sahabatku, dan aku diminta mempersiapkan pernikahanya dengan kyuhyun. Aku tidak mungkin menolaknya”

“tapi chagiya, perasaanku tidak enak, bisakah kau menundanya”

“mianhe oppa, ayolah apa yang oppa takutkan, jepang korea itu dekat.” changmin tidak bisa berkata apapun lagi, dia memeluk sooyoung dengan erat, begitu pula dengan sooyoung.

“baiklah, hati hatilah, saranghaeyo” changmin mencium kening sooyoung, karna 5 menit lagi pesawat take out, sooyoung segera masuk ke pesawat,

“nado saranghaeyo oppa”sooyoung melambaikan tanganya, kemudian menghilang diantara penumpang yang lain.

Changmin kembali bekerja, selesai rapat sekertarisnya dengan muka sedikit khawatir menghampiri changmin.

“nona choi sooyoung… Dia”

“wae katakan, jangan seperti orang bingung”

“pesawat yang dinaiki, jatuh di sebuah perairan, dan sampai sekarang tidak ditemukan tanda tanda kehidupan”

“kau jangan bercanda seperti itu, kau berbohong kan, yang kau katakan tidak benar kan!!”

“mianhe, tapi yang saya katakan benar” tubuh changmin benjadi benar benar lemas, seketika air matanya keluar.

Siwon menikmati pemandangan pantai di pulau terpencil, dia berjalan jalan di sekitar pantai, dia melihat sooyoung tak sadarkan diri, siwon langsung mendekat dan melihat keadaanya, siwon memberikan nafas buatan sooyoung kemudian tersadar, siwon langsung membawanya ke rumah.

“kau dari mana??” namun sooyoung hanya menggelengkan kepalanya, tubuhnya menggigil karna sudah lama berada di air. Siwon meminta ajumma untuk mengganti pakain sooyoung, setelah itu siwon memberikan beberapa obat kepada sooyoung dan memberinya cairan infus.

Siwon pov

“apa kau mengenal yeonja ini, dokter choi?”

“anniya, ajumma. Gomawo telah menolongku”

“ne, jaga dia dengan baik, jika kau perlu bantuan lagi jangan sungkan datang kepadaku”

“ne,” aku mengantar ajumma sampai di pintu keluar kemudian kembali ke kamar, aku mendekati yeonja tersebut, jika diperhatikan wajahnya sangat manis, dia membuka sedikit demi sedikit matanya, dia melihat ke arahku.

“istirahatlah, kondisimu masih sangat lemah” di tersenyum, dan kembali menutup matanya.

Aku pergi membuatkanya bubur, aku sama sekali tidak menemukan identitas apapun kecuali sebuah kalung yang terus dia genggam. Kulihat dia sudah tersadar dan sedang menatap ke luar.

“apa kau ingat sesuatu??” dia hanya menggeleng.

“apa kau tau namamu”

“hyerin”

“apa itu namamu?”

“hyerin” dia terus berkata seperti itu kemudian dia seperti merasakan kesakitan di kepalanya, aku berusaha menenangkanya, dia semakin mengeluh aku hanya bisa memeluknya berusaha membuatnya tenang,

“hyerin, hyerin!!”

“ne baiklah namamu hyerin, tenanglah ada aku disini” dia menangis aku masih bingung dengan keadaanya. Dia kemudian berhenti menangis. Aku menyuapinya makanan, Sekarang kondisinya semakin membaik.

“siapa namamu??”

“choi siwon, wae??”

“bolehkah aku memanggilmu oppa?”

“ne, apa kau tau sesuatu tentang ini” aku memperlihatkan kalung yang dia selalu genggam. Pandanganya menjadi kosong, dia mengambil kalung tersebut,

“aku tak tahu, aku lupa semuanya, kenapa aku disini, dan…. Apa yang terjadi sebelumnya”

“sudahlah, mungkin kau amnesia, 1 minggu lagi kita akan pergi ke seoul, disana aku akan membawamu ke rumah sakit”

“kau baik sekali” aku hanya tersenyum kemudian keluar dari kamar.

Sooyoung pov

apa yang sebenarnya terjadi, kenapa aku hanya mengingat nama hyerin, apakah itu namaku. Dan kalung ini kenapa seperti aku pernah memilikinya. siwon oppa sangat baik padaku dia selalu menemaniku dan menghiburku. Kami selalu pergi bersama bahkan sering kali dianggap suami istri oleh penduduk yang lain.

“hyerin, apa yang sedang kau lakukan?”

“oppa, kemarilah” aku selalu merasa nyaman disampingnya.

“wae??” siwon duduk disampingku aku bermain pasir putih, siwon hanya memandangku dengan senyumanya.

“apakah kita seoul??”

“tentu, mungkin akan ada yang tahu tentang kau”

“tapi,,, bagaimana jika aku kembali, kita takan bersama seperti ini”

“aku berjanji selalu bersamamu” aku bersandar di pundak siwon, kami menikmati indahnya matahari terbenam.

kami naik ke kapal, yang mengantar kami ke seoul, pulau ini memang terpencil dan hanya akan ada kapal setiap seminggu sekali. Aku bahagia bisa tinggal disana, siwon merangkulku, aku tersenyum dan terus melihatnya. Rasanya aku tak ingin ingatakan kembali cukup bersama dirinya membuatku bahagia. Semua identitasku berubah sekarang namaku choi hyerin,marganya memang diambil dari marga siwon oppa.

“tuan muda, tuan choi sudah menunggu anda”

“baiklah, tolong kau antar dia ke kamarku”

“mianhe, siapa nona ini?”

“dia yeonjaku” aku bingung kenapa dia mengatakan itu, ajusshi ini kemudian mengantarku ke sebuah kamar yang sangat luas. Disana kulihat foto masa kecil siwon, aku tertawa karna melihatnya dia benar benar manis.

“apa yang sedang kau tertawakan”

“anniya, hanya fotomu itu” siwon menghampiriku dan memeluk ku dari belakang, dia kemudian menyandarkan kepalanya di bahuku.

“jangan tinggalkan aku?”

“ne, aku takan meninggalkanmu…” aku membalik kan badanku dan memeluk siwon. Aku dikenalkan dengan keluarga pada awalnya appa siwon sedikit terkejut.

“wajah mu sangat mirip dengan putri rekan bisnisku, dia kecelakaan 1 minggu lalu” aku hanya tersenyum, aku sedikit bingung karna beberapa kali aku bermimpi tentang kejadian kecelakaan pesawat yang seperti sangat nyata.

Author pov

changmin sekarang sangat berubah dia sangat sering mabuk mabukan dan selalu menanggil nama sooyoung. Changmin kembali dari bar, dia dipapah oleh sekertarisnya.

“kau berjanji kau akan kembali, kau masih ingatkan kan chagiya…. !!” changmin kemudian menangis dan terus menyebut nama sooyoung. Sooyoung yang sedang berusa tidur terus merasa gelisah, karena teringat bayangan masalalunya.

“kau belum tidur??”

“ne oppa, aku takut”

“aku akan menemanimu, tidurlah” siwon menunggui sooyoung dan mengusap lembut rambut sooyoung hingga dia tertidur.

Siwon datang ke rumah changmin untuk melihat keadaanya. Dia langsung masuk karna saat kecil dia sering main di tempat tersebut. Dia melihat changmin sedang duduk di balkon kamarnya dengan tatapan kosong.

“sudah lama aku tidak melihatmu”

“ne benar,”

“mianhe aku baru tahu keadaan mu”

“ne, bukan masalah. Kudengar kau memiliki yeonja?”

“ne, namanya hyerin.”

“jaga dia baik baik,  jangan seperti aku”

“berhentilah menyalahkan dirimu sendiri” changmin hanya tersenyum, siwon kemudian pergi menemui sooyoung yang menunggunya di mobil, sooyoung keluar dan memeluk siwon. Changmin melihat hal tersebut dan merasa kaget, karna yeonja yang memeluk siwon sangat mirip dengan sooyoung.

“oppa lama sekali”

“mianhe, changmin itu sahabatku” sooyoung kembali melihat bayangan tentang changmin.

“chagiya?? wae??”

“anniya, aku seperti melihat sesuatu”

“sudahlah, kita makan siang ne??”

“ne oppa, aku juga sudah lapar” siwon gemas dan mencubit pipi sooyoung.

“kau sungguh menggemaskan”

“ih,, oppa lepaskan”

siwon pov

entahlah, meski baru mengenalnya tapi hatiku selalu tenang bersama hyerin,

“oppa, kau tak makan??”

“ne, aku akan makan” selesai makan kami segera pulang, namun hyerin kembali karna tasnya tertinggal. Dia cukup lama tidak kembali, aku memutuskan untuk melihatnya. Dia nampak bingung, karna seorang ajumma memeluk hyerin dan menangis.

“ajumma, namaku hyerin bukan sooyoung, tolong lepaskan aku”

“kau anak ku, kau choi sooyoung”

“ajumma tapi namaku, hyerin”aku datang dan menghampiri hyerin, dia memintaku melepaskan ajumma tersebut. Seorang ajussi kemudian datang dan melepaskan ajumma tersebut.

“sudahlah, biarkan sooyoung tenang disana”

“tapi dia anak kita, dia choi sooyoung anak kita”

“mianhe, istriku memang masih belum menerima kepergian putri kami”

“ne, tidak apa apa ajusshi”

“gomawo” ajumma dan ajussi itu kemudian pergi.

“kenapa oppa tidak mau menolongku??”

“mwo?? Aku sudah mencobanya tadi” hyerin nampak marah, dia cemberut.

“kau marah???” dia terus saja diam,

“aku ingin mengajakmu ke suatu tempat”

“kemana??” kami pergi ke taman bermain, disana kami bersenang senang.

Sooyoung pov

aku membereskan rumah siwon, aku melihat sebuah buku yang tak asing, aku membacanya. Bel berbunyi, aku segera membuka pintu,

“siwon sedang pergi, sebaiknya kembali nanti”

“chagiya, kau disini” aku begitu kaget karna namja ini langsung memeluk ku.

“lepaskan!! Kau siapa hah!lepas!” aku melepaskan pelukan dari namja itu.

“sooyoung kenapa kau seperti ini?”

“namaku hyerin!!”

“jangan berbohong, apa kau sedang memberiku kujutan?aku sangat merindukanmu”

“lepaskan aku!lepaskan” namja ini terus memeluk ku,

“brakk…!” siwon datang dia menjauhkan namja yg memeluk ku.

“sudah oppa, aku baik baik saja”

“jangan pernah kau menyentuh hyerin ku,”

“kau harus tau, dia bukan hyerin namanya sooyoung, dan dia tunanganku!”

“kau!!”

“sudah oppa, jangan dengarkan dia”

“aku akan buktikan padamu” namja itu ke pergi, aku hanya bisa memeluk siwon.

“mianhe hyerin” aku hanya tersenyum dalam pelukanya.

Setelah pemeriksaan kami kembali ke pulau, aku hanya duduk di pantai dimana dulu aku ditemukan, siwon duduk disampingku

“aku takut oppa jika ingatakanku kembali”

“bukankah itu baik untukmu”

“apa oppa tidak takut aku akan melupakan semua ini”

“aku percaya hatimu takan melupakan semuanya, aku akan selalu menunggumu jika kau melupakan ku” aku selalu berharap selalu begini.

Author pov.

Changmin mencari siwon dia tau hyerin itu adalah sooyoung. Dia menemui siwon di rumah sakit siwon bekerja,

“apa yang ingin kau bicarakan??”

“aku mohon, kembalikan sooyoung”

“apa maksudmu itu??? Dia bukan sooyoung”

“aku mohon dengan sangat, kalu boleh meminta apupun”

“hentikan ucapanmu itu, aku harus pergi” changmin berlutut di hadapan siwon.

“kau boleh lakukan apapun padaku, asal kau kembalikan sooyoung”

siwon menatap lembut pada sooyung yang sedang tidur, dia hanya bisa mengusap rambutnya pelan, sooyoung membuka matanya.

“apakah ada masalah” siwon hanya menggelengkan kepalanya, sooyoung kemudian duduk berhadapan dengan siwon.

“kau berbohong kan?” sooyoung mengusap pipi siwon dengan lembut.

“aku pikir,aku harus mengembalikan ingatanmu”

“apa kau ingin meninggalkanku?”

“aniya, hyerin aku takan meninggalkanmu, aku akan selalu disisimu” sooyoung memeluk siwon, dia menyandarkan dagunya di pundak siwon. Siwon memeluk hyerin dengan penuh perasaan.

Sooyoung pergi ke toko buku, dia mencari sebuah novel fiksi, tanganya terhenti di satu buku dan hal yang sama changmin juga menarik buku tersebut.

“mianhe, nampaknya kau yang dulu yang mengambilnya ”

“aniya, sebaiknya untukmu, aku akan cari yang lain”

“ne, gomawo” sooyoung mengambil buku tersebut dan segera pergi, changmin tidak ingin membuat sooyoung merasa tidak nyaman dia hanya melihat sooyoung dari kejauhan. Sooyoung yang sedang membaca buku tersebut di taman nampak mengingat sebuah kejadian yang sama.

“apakah aku pernah mengalami hal itu sebelumnya?” sebenarnya awal changmin dan sooyoung bertemu sama seperti yang baru saja terjadi,

changmin menghampiri sooyoung yang asik membaca, dia duduk di sebelah sooyoung.

“mianhe, karna waktu itu”

“aku sudah memaafkanmu, mungkin karna wajahku sangat mirip dengan yeonjamu”

“ne, kau memang sangat mirip. bolehkah aku memelukmu, aku mohon” sooyoung hanya tersenyum dan mengangguk. Changmin langsung memluk sooyoung. Siwon hanya melihat dari kejauhan dengan tatapan yang dingin.

Bersambung

4 thoughts on “Memory #1

Leave a comment